Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alpukat ooh Alpukat

 

Alpukat ooh Alpukat
Foto oleh ready made dari Pexels

Alpukat ooh Alpukat

Jumat siang, Andin dan Rey pergi ke rumah kakek. Kakek mereka tinggal di  daerah perbatasan Jakarta - Bogor, mereka berdua pergi naik kereta api, lama perjalanan sekitar 3 jam. 

Andin dan Rey adalah kakak beradik, mereka terbiasa ke rumah kakeknya dengan naik kereta api, karena lebih aman. 

Rumah kakek Andin dan Rey sangat luas, halaman depan dan belakang dipenuhi pepohonan, ada alpukat, jambu air, mangga, sawo, pisang, singkong dan talas. Ada juga kolam ikan yang luas, ada ikan mas, patin, mujair di dalam kolam itu. 

Andin dan Rey sangat senang bermain di rumah kakek, karena bisa berkumpul dengan para sepupu yang tinggal di sana. Mereka bisa bermain basket, bermain sepeda dan berlarian tanpa keluar halaman. 

Pohon alpukat di belakang rumah sedang berbuah sangat lebat, kakek mengajak Andin, Rey dan sepupunya untuk memetik buah alpukat, ada satu karung penuh hasil panen hari itu.

Oleh kakeknya, Andin dan Rey disuruh memilih alpukat untuk dibawa pulang dan sebagai oleh-oleh untuk Bundanya.

Karena tidak mau membawa yang berat-berat, mereka hanya membawa 5 buah alpukat ukuran sedang.  Kakeknya bilang paling 1 Minggu lagi matang.

Karena hari Senin sudah masuk sekolah, Andin dan Rey terpaksa pulang hari Minggu siang. Mereka diantar oleh pamannya sampai statsiun Gambir, setelah di swab mereka memasuki statsiun Gambir dan menunggu di ruang tunggu sedangkan paman yang mengantar sudah pulang kembali.

Andin anak yang paling besar kebagian membawa 1 ransel dan plastik oleh-oleh yang berisi alpukat, sedang Rei hanya membawa 1 ransel saja karena masih kecil.

Sesampainya di rumah, Andin memberikan alpukat pada bundanya. Alpukat itu bunda simpan di dapur karena masih mentah.

Setiap hari Andin menanyakan alpukat ke bundnya, bunda hanya bilang sabar alpukat belum matang. 

Sampai akhirnya Andin melihat bunda sedang membuat es alpukat, berarti alpukatnya sudah matang. Tak sabar Andin ingin segera memakannya, tapi bunda bilang sabar dulu, Andin hanya makan 2 sendok Es alpukat, rasanya enak banget, alpukatnya tebal dan manis. Andin mengikuti nasehat bundanya, ketika bunda bilang mau dimasukan kulkas  terlebih dahulu supaya dingin dan dimakan bersama Rey adiknya. 

Dengan sabar Andin menunggu Rey pulang sekolah sampai Ia ketiduran. Menjelang petang Andin terbangun, Ia ingat es alpukat yang disimpan di dalam kulkas. 

Dengan semangat Andin membuka pintu kulkas. 

Dan...

Betapa kagetnya Ia, tempat es alpukat sudah tidak ada di kulkas, Ia cari ke mana-mana sudah tidak ada, kemudian Andin menuju kamar Rey, Ia lihat Rey tertidur dengan tempat es alpukat yang sudah kosong. 


"Reyyyyyyyyy!!"


ADSN1919