Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Anak - Bulan dan Bintang


Bulan dan Bintang
Foto oleh Frank Cone dari Pexels


Oleh: Lisa Avrilia

Ketika malam mulai menampakan diri, bulan terlihat menerangi Bumi. Seakan dialah benda yang paling indah di angkasa raya ini, meskipun sebenarnya masih banyak benda-benda lain di galaxy Bima sakti ini.

Bulan sendiri tau, bahwa sebenarnya bukan hanya dia yang menyinari Bumi, masih ada bintang yang cahayanya juga menyinari Bumi di malam hari.

Bintang yang membuat bulan dapat memiliki cahaya, tidak mempedulikan semua pujian untuk Bulan, para bintang dengan setia tetap menemani Bulan yang menyinari kelamnya malam di bumi. Ketika semua orang sibuk memuji cahaya keindahan Bulan, Bintang hanya bisa tersenyum. tidak ada sedikit pun kedengkian yang menyelimutinya.

"Wahai Bintang, kenapa kamu tetap diam, padahal hanya Bulan yang selalu dipuji untuk kerja kerasmu  selama ini?" tanya Bumi pada bulan di suatu malam.

Bintang tersenyum manis kepada Bumi, lalu menjawab,"Lalu aku harus bagaimana? Bukankah sudah tugasku untuk menemani malam yang begitu mencekam? Apakah aku harus iri? Padahal Dia tak pernah marah, walaupun hambanya terkadang lupa,"

"Apakah kamu benar-benar tidak ingin menerima pujian?” tanya Angin yang sedari tadi mendengar percakapan antara Bulan dan Bumi.

"Meskipun tidak dipuji, apakah itu membuat sinarku menghilang? Tidak! Aku tidak akan pernah dibutakan oleh pujian, aku akan tetap menemani malam walau tanpa pujian." 

Bintang berkata pelan sambil menatap lembut ke arah Angin yang mulai menggeser awan.

"Apa kamu tidak ingin menjadi Bulan?" tanya Bumi penasaran.

Dengan tersenyum, Bintang menggeleng lembut, "Aku menyukai diriku apa adanya, meskipun banyak yang memuji bulan, tetapi pasti ada yang tahu, bahwa aku yang menemani malam-malam mereka ketika Bulan berhalangan hadir di beberapa malam. Sekali lagi, aku hanya ingin menjadi diriku dan ini sudah cukup membahagiakanku,"

Begitulah sang Bintang, meskipun banyak yang tidak memperdulikannya, dia tetap menjalankan tugasnya tanpa merasa terbebani, hatinya terlalu suci untuk merasa iri kepada sang Bulan, sahabat karibnya.

Meskipun banyak yang memuji Bulan atas apa yang sudah dia kerjakan, tetapi hal itu tidak membuat ia merasa harus memusuhi Bulan.

Menurut teman-teman, hikmah apa yang bisa kita petik dari cerita tentang Bulan dan Bintang ini? Silahkan tuliskan hikmah apa yang teman-teman dapatkan dari cerita ini di kolom komentar ya..



                      

3 komentar untuk "Cerita Anak - Bulan dan Bintang"

  1. Cerita yang sangat menarik πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  2. Bagus, gak nyangka anak kelas 6 SD udah sebagus ini bikin ceritaπŸ˜ŠπŸ‘

    BalasHapus
  3. Masyaallah, Cerita anak SD mengalahkan tulisan nenek2 kepala 7.

    BalasHapus