Cerita Anak: Putri Kaila dan Kunang-Kunang Pembawa Pelangi | Dongeng Sebelum Tidur

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi taman bunga warna-warni, hiduplah seorang gadis kecil yang ceria bernama Putri Kaila. Kaila, begitu teman-temannya memanggil, sangat suka bermain di taman saat senja. Baginya, senja adalah waktu yang ajaib, saat matahari pamit dan bintang-bintang mulai berkedip malu-malu.
Suatu malam, Kaila merasa sedikit sedih. Awan kelabu menutupi langit, menyembunyikan bulan dan bintang. Taman yang biasanya terang oleh cahaya rembulan kini menjadi gelap.
"Yah, malam ini tidak ada bintang," keluh Kaila sambil duduk di ayunan kesayangannya.
Tiba-tiba, dari balik semak bunga mawar, muncul sebuah cahaya kecil yang berkedip-kedip. Cahaya itu terbang mendekati Kaila. Ternyata, itu adalah seekor kunang-kunang. Tapi anehnya, kunang-kunang ini cahayanya tidak kuning seperti biasa, melainkan berubah-ubah warna! Kadang merah, kadang biru, lalu hijau.
"Halo!" sapa kunang-kunang itu dengan suara yang gemerincing seperti lonceng kecil. "Kenapa kamu terlihat murung, Putri Kaila?"
Kaila terkejut! Ia belum pernah bertemu kunang-kunang yang bisa berbicara. "Aku sedih karena langit gelap. Aku rindu melihat warna-warni bintang," jawab Kaila.
Kunang-kunang itu tersenyum, cahayanya berkedip menjadi warna ungu. "Namaku Kiko. Kami, para kunang-kunang pelangi, punya rahasia. Kami bisa membuat pelangi di malam hari, tapi kami butuh bantuan."
Mata Kaila langsung berbinar. "Bantuan? Bantuan apa? Aku mau membantu!"
Petualangan Mencari Nada Ajaib
Kiko menjelaskan bahwa untuk membuat pelangi malam, ia dan teman-temannya harus mengumpulkan tiga "Nada Ajaib" yang tersembunyi di taman. Nada pertama adalah Nada Gembira dari Bunga Matahari.
Mereka pun terbang ke sudut taman tempat bunga matahari tumbuh. Meskipun sudah malam, bunga-bunga itu seolah tersenyum.
"Bagaimana cara kita mendapatkan nadanya?" tanya Kaila.
"Kamu harus membuat mereka tertawa," bisik Kiko.
Kaila berpikir sejenak. Ia lalu mendekati bunga matahari dan menceritakan lelucon lucu tentang seekor ulat yang memakai sepatu roda. Ajaib! Bunga-bunga matahari itu terkikik pelan, dan dari kelopak mereka, muncullah sebuah nada berdenting yang terbang dan masuk ke dalam cahaya Kiko. Cahaya Kiko kini bertambah terang!
Nada kedua adalah Nada Tenang dari Kolam Ikan. Mereka pergi ke kolam kecil tempat ikan-ikan mas berenang dengan damai.
"Untuk mendapatkan nada ini, kita tidak boleh berisik. Kamu harus bernyanyi dengan lembut," kata Kiko.
Kaila pun menyanyikan lagu nina bobo yang biasa ibunya nyanyikan. Suaranya yang lembut membuat air kolam tenang dan ikan-ikan berenang perlahan. Terdengarlah suara gemericik air yang merdu, dan sebuah nada biru yang menenangkan keluar dari kolam, bergabung dengan cahaya Kiko.
Pelangi di Tengah Malam
Nada terakhir adalah Nada Keberanian dari Pohon Beringin Tua. Pohon itu tampak besar dan sedikit menyeramkan di dalam gelap. Kaila merasa sedikit takut.
"Aku... aku takut gelap di dekat pohon itu," bisik Kaila.
"Tidak apa-apa, Kaila. Keberanian itu bukan berarti tidak punya rasa takut. Keberanian adalah saat kamu tetap melangkah maju meskipun kamu takut. Aku akan menemanimu," ujar Kiko, cahayanya menyinari jalan untuk Kaila.
Dengan menggenggam tangan Kiko yang bercahaya, Kaila berjalan mendekati pohon beringin. Ia memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam, lalu menyentuh akar pohon yang besar itu. Tiba-tiba, dari sela-sela daun beringin, terdengar hembusan angin yang gagah. Sebuah nada berwarna emas keluar dan menyatu dengan Kiko.
Kini, cahaya Kiko bersinar sangat terang dengan warna-warni yang indah!
"Sekarang panggil teman-temanku!" seru Kiko.
Kaila berteriak, "Teman-teman Kiko, ayo ke sini!"
Seketika, ratusan kunang-kunang lain keluar dari persembunyian mereka. Kiko terbang ke angkasa, dan semua kunang-kunang mengikutinya. Mereka menari-nari di langit yang gelap, membentuk sebuah lengkungan cahaya yang indah. Persis seperti pelangi!
Langit yang tadinya kelabu kini dihiasi oleh pelangi malam yang ajaib. Kaila tertawa bahagia. Malam itu menjadi malam terindah dalam hidupnya.
Pesan Moral dari Dongeng Ini
Nah, Adik-adik, dari cerita anak Putri Kaila dan kunang-kunang pelangi ini, kita bisa belajar beberapa hal:
Kebaikan Hati: Kebaikan hati kita bisa membawa keajaiban untuk orang lain.
Keberanian: Berani itu bukan berarti tidak takut, tapi tetap mencoba melakukan hal yang benar walau ada rasa takut.
Persahabatan: Dengan bantuan teman, hal yang sulit pun bisa menjadi mudah dan menyenangkan.
Semoga suka dengan dongeng sebelum tidur kali ini ya! Sampai jumpa di petualangan Putri Kaila selanjutnya!
Tags:
cerita anak
, dongeng anak
, cerita fabel
, dongeng sebelum tidur
, putri kaila
, cerita petualangan anak
, cerita anak indonesia
, kisah inspiratif anak
, persahabatan
, keberanian