Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebaran Bersama Keluarga

Ruang Menulis Cerita Anak

Oleh : Viola

*

Salah satu penanda berakhirnya ibadah puasa di bulan ramadhan biasanya adalah kumandang takbir yang terdengar dimana-mana.


"Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd"


Malam ini adalah malam lebaran IdulFitri, aku senang sekali, setelah berbuka puasa aku main kembang api di halaman rumahku.


Ibu dan kakakku terlihat sedang menyiapkan kan hidangan untuk esok hari,  esok adalah hari raya IdulFitri.


Ibu selalu menyiapkan Ketupat untuk di makan setelah pulang dari sholat IdulFitri.


Kata ayahku, apa bila lebaran tidak makan ketupat, maka suasana lebaran seperti ada yang kurang.


Biasanya ibu selalu menghidangkan ketupat lebaran ini bersama dengan berbagai sajian lainnya, seperti opor ayam hingga rendang daging.


Setelah bermain kembang api, aku dan kakakku membantu ibu menyusun kue-kue lebaran di ruang tamu. 


**


Setelah selesai sholat Ied aku dan ayah ibuku mengunjungi nenek untuk bersilaturahmi dan meminta maaf.

Lebaran kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jika di tahun-tahun sebelumnya ketika aku bersilaturahmi kerumah saudara dan tetangga kami tidak bersentuhan tangan, walau masih selalu pakai masker dan mengikuti saran pemerintah yaitu mematuhi protokol kesehatan demi menjaga tertularnya virus covid 19, tapi tahun ini setidaknya sudah lebih longgar daripada tahun-tahun sebelumnya. 

Setelah bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga kamipun melanjutkan acara makan masakan Ibu, masakan yang selalu aku rindukan setiap lebaran opor ayam dan ketupat.


*** 

"Viola…….!” 

"Iya Bu.."  sahutku ketika ibu memanggil, membuyarkan keseriusanku menghitung uang, ya uang lebaran yang aku dapat dari saudara-saudaranya ayah dan Ibu.

"Ada apa Bu?”

"Lihat didepan ada siapa?"

"Iya Bu."

Akupun bergegas menuju ruang tamu, aku lihat sepasang suami istri beserta anaknya, 

"Iya, mau cari siapa mang?"

 "Ibumu ada?"

"Iya, ada lagi di dapur, sebentar ya saya panggilkan.." kataku sambil pergi ke belakang, memanggil ibu.


****

"Eh…. Om Burhan, kapan datang?" kata ibu saat melihat siapa yang ada di ruang tamu.

"Kemarin Bi, sebelum lebaran,"

"Siapa Bu?" tanyaku penasaran. 

"Ini om Burhan dari Jakarta, anaknya Wa Sani saudara jauh Ibu."

"Oh……dari Jakarta!"

Aku kaget, setelah bertahun-tahun om Burhan tidak pulang kampung karena  Jakarta selama covid itu  zona merah dan tidak boleh mudik. Tahun ini Alhamdulillah om Burhan bisa mudik dan berkumpul bersama kami. 


Selesai



 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Putrikaila1919. All rights reserved

1 komentar untuk "Lebaran Bersama Keluarga"